“Salah satu pemakaian waktu paling buruk adalah mengerjakan dengan baik tugas yang seharusnya tidak perlu dikerjakan sama sekali.” – BryanTracy.
Vilfredo Pareto, ekonom Itali (negara yang belum terlalu sukses di Piala Eropa itu… peaceeee!!!) terkenal karena menemukan sebuah teori yang unik. Teorinya disebut “Prinsip Pareto. Beliau menemukan ternyata masyarakat itu seolah terbagi menjadi “Penting yang sedikit” sebanyak 20% dan “Sepele yang banyak” sebanyak 80%.
Kemudian beliau temukaN juga bahwa 20% dari kegiatan kita akan menentukan 80% dari hasil yang diperoleh. 20% pelanggan menentukan 80% dari hasil penjualan. 20% dari tugas kita akan menentukan 80% dari nilai tugas yang dikerjakan.
Bila kita punya 10 daftar pekerjaan, 2 dari pekerjaan itu mempunyai nilai lima atau sepuluh kali lebih besar dibandingkan 8 pekerjaan lain digabungkan.
Uniknya masing-masing tugas bisa jadi membutuhkan waktu yang sama untuk menyelesaikannya. Nah, kalau sudah jelas bahwa ada tugas yang nilainya jauh lebih besar, tentu saja jelas tugas mana yang harus kita prioritaskan!! Yang nilainya paling tinggi!!! Kerjakan lebih dulu!
Namun apa yang terjadi? Kebanyakan orang malah mengerjakan tugas yang 80%, yaitu “sepele yang banyak”. Menyibukkan diri dengan segala hal yang tidak penting. Betul? (Sebelum menuding bahwa istri / suami / rekan kita memang betul begitu adanya, coba refleksi diri. Karena kemungkinan besar kitapun begitu)
Banyak dari kita yang fokus pada kegiatannya, bukan hasilnya. Kita suka bila tampil sibuk, walaupun tidak ada hasilnya. Tugas yang paling berharga sering kali adalah tugas yang paling rumit, tapi imbalannya SANGAT BESAR.
Nah, sekarang sebelum kerja ayo pikir dulu, “Tugas saya ini termasuk 20% yang penting atau 80% yang sepele?” Tips dari saya, selalu lakukan tugas yang paling sulit / tinggi nilainya dulu, maka tingkat kepuasannya akan sangat tinggi!! Hasilnya akan besar.
Kita TIDAK bisa mengatur WAKTU, namun kita BISA mengatur PRIORITAS. Anda setuju? Mau share dengan saya?
Anda boleh menggunakan artikel ini di newsletter, website atau publikasi, dengan syarat tetap melampirkan kalimat lengkap di bawah dengan link aktif ke website:
Copyright, Hendrik Ronald. Digunakan dengan izin. Hendrik Ronald adalah Trainer dan Coach Service Excellence. Untuk mendapatkan pelatihan dan artikel lainnya, silakan kunjungi www.HendrikRonald.com