Goal Setting To The Now

Setiap pagi, saat kita bangun, ada banyak pertanyaan, “Apa yang harus saya lakukan?” atau “Apa yang bisa saya lakukan?”. Pertanyaan “Apa yang bisa saya lakukan” bisa membawa kita ngacir ke mana-mana. Namun saat kita punya tujuan yang jelas pertanyaannya harus diganti jadi “Apa yang harus saya lakukan?“. Prioritas harus jelas. Karena tujuan tanpa prioritas adalah impoten.

Bahkan lebih jelasnya, kata yang kita perlukan adalah “Priority” bukan “Priotities” yang berasal dari abad ke 14. Dari bahasa latin “Prior” yang artinya “pertama”. Menariknya kata priority tidak punya bentuk jamak, sampai ke abad 20. Lalu pelan-pelan makna dari priority semakin berkurang dan terdegradasi menjadi “hal-hal yang penting” dan menjelmalah dia jadi “priorities”. Padahal seharusnya priority itu yah cuma satu.

Nah, walaupun kita bisa memperhatikan masa lalu dan mencemaskan masa depan, yang harus kita kerjakan adalah Right NOW. Nah, salah satu rahasia mencapai hasil yang Dashyat adalah kemampuan menjalin powerful moment, satu demi satu. Masa depan kita sangat bergantung pada apa yang kita lakukan sekarang. Namun sering kali terjadi pertarungan antara masa kini dan masa depan.

Kalau ada pilihan yang harus ambil SATU saja, antara $100 dan $200, mana yang akan dipilih banyak orang? Pasti pada ngambil $200. Namun bila $100-nya hari ini dan $200-nya minggu depan? Maka banyak orang mulai bimbang. Bagaimana bila $200-nya bulan depan? Maka kebanyakan orang ambil $100-nya.

Kenapa? Karena present rewards punya godaan yang lebih besar. Walaupun yang di masa depan reward-nya jauh lebih besar. Itulah yang namanya “Hyperbolic discounting”. Semakin jauh hadiahnya di masa depan, semakin kecil motivasi untuk mendapatkannya. Mungkin karena yang jauh itu kelihatan lebih kecil. Itu sebabnya banyak yang memilih $100. Itu juga mungkin sebabnya kenapa banyak orang belum sukses. Karena bias ini mengelabui logika.

Nah ada yang namanya prinsip paretto. Bahwa 20% yang kita kerjakan ternyata membawa hasil 80%. Angkanya bisa 10%-90%, atau 5%- 65%. Bisa berapa saja. Intinya kita harus fokus pada ONE Thing yang membawa hasil paling Dahsyat. SATU hal yang benar-benar penting dan memberikan hasil paling krusial.

Nah, ada teknik MAGNIFICENT yang bisa membantu mengatasi hyperbolic discounting. Sama seperti matryoshka doll dari Rusia, yang mana ada boneka kecil di dalam boneka besar. Saat dibuka ada boneka lagi, lalu ada boneka lagi.

Maka ONE Thing yang harus kita lakukan sekarang, tersimpan di dalam ONE Thing hari ini, yang tersimpan di dalam ONE Thing minggu ini. Rangkaian ONE Thing ini membangun momentum jadi besar. Ini membangun rangkaian domino yang makin lama makin besar.

Berikut ilustrasinya…

Klik agar lebih besar

Karena kemampuan kita menghubungkan SATU hal yang ada sekarang dengan mimpi kita di masa depan sering kali kurang kuat. Masih gak berhasil. Pertanyaan, “Apa yang harus saya lakukan sekarang agar saya bisa mencapai goal di masa depan?” gak mempan. Momen di masa depan sering kali terlalu jauh untuk kelihatan. Itu sebabnya banyak orang yang gak kuat untuk mencapai mimpinya.

Kita harus bisa membangun jembatannya.

Ada penelitian yang melibatkan 262 murid. Sebagian murid di kelompok A diminta untuk visualisasi hasil yang bagus. Visualisasi saja.

Murid di kelompok B diminta untuk membayangkan seluruh proses untuk mencapai hasil yang bagus. Hasilnya, murid di kelompok B hasilnya lebih bagus, mereka belajar lebih awal, lebih sering, dan nilainya lebih bagus daripada yang hanya membayangkan hasil bagus saja.

Karena banyak orang terlalu PD akan kemampuan mereka jadi tidak mau membayangkan prosesnya. Ini yang disebut “Merencanakan kegagalan.” Saat kita bisa menjalin antara hari ini sampai ke tujuan kita, maka kemungkinan berhasil jauh lebih besar.

Semoga kita bisa melihat seluruh proses kita dengan sangat jelas. Sampai ke tujuan kita.

Nah, tentu saja hidup anda akan TIDAK AKAN berubah hanya dengan tau ilmu ini. Anda harus sungguh-sungguh menjawab pertanyaan di atas dan commit! Maukah anda?

Salam Dahsyat!!

Anda boleh menggunakan artikel ini di newsletter, website atau publikasi, dengan syarat tetap melampirkan kalimat lengkap di bawah dengan link aktif ke website:

Copyright, Hendrik Ronald. Digunakan dengan izin. Hendrik Ronald adalah Trainer dan Coach Service Excellence. Untuk mendapatkan pelatihan dan artikel lainnya, silakan kunjungi www.HendrikRonald.com