Segampang Mungkin Bagi Dewa
Kita tuh sering kali merasa bahwa customer akan datang begitu saja. Kalau kita buka bisnis, maka customer akan datang berbondong-bondong.
Kalau kita buka restoran, sediakan meja makan dan menu yang enak (menurut kita), maka customer akan langsung beramai-ramai datang.
Padahal gak seperti itu adanya. Kita harus kerja keras, sungguh2 kerja keras. Kita harus membuat semuanya gampang bagi customer.
Customer itu punya sifat mirip dewa. Kalau memesan sesuatu, poof, kalau bisa barang itu datang saat itu juga!
Customer itu punya sifat mirip dewa. Kalau gak suka, dia langsung bertindak, menghukum dengan cara tidak akan kembali lagi.
Customer itu punya sifat mirip dewa. Suka diperhatikan dan dipuja. Kalau dia sedang butuh sesuatu, kita harus ngeh.
Customer itu egonya tinggi banget.
Customer pasti akan mendapatkan apapun yang dia inginkan dengan harga yang dia inginkan. Itu cuma masalah kapan dan siapa yang memberikannya.
Dalam melayani para ‘dewa’ ini, bodohlah kalau kita mau mengerjakan semuanya sendiri. Kita mesti kerja sama dengan para pelayan lain. Kalau bisa kerja sama dengan yang sudah ahli. Kalau ibarat melayani dewa yang baru saja balik ke istana, janganlah memasak, menghidangkan makanan, memijat dewa, semuanya sekaligus. Bisa mati kecapekan.
Walaupun kita adalah tempat istirahat para dewa, mesti kerja sama dengan yang ahli. Misalnya ahli masak, ahli pijat, ahli kipas-kipas, ahli bukain sepatu. Lha, kalau begitu tugas kita adalah ahli apa donk? Kita adalah ahli nyuruh para ahli. Hehehehe.
Dewa suka yang enak, instant, murah, perhatian. Dewa gak suka kalau ribet. Dewa ingin effort-nya kecil.
Oleh karena itu maka perhatikan Dewa Effort Score. Ini adalah angka yang menentukan berapa besar usaha dewa untuk mendapatkan sesuatu. Baik besar usaha saat mau memulai transaksi sama kita, maupun besar usaha saat mau meninggalkan kita.
Bagi para pelayan dewa level awal, mereka akan berusaha agar effort MEMULAI transaksi sekecil mungkin. Gampang untuk masuk, memesan, menikmati.
Namun bagi para pelayan dewa level mahir, mereka bahkan berusaha agar effort untuk MENINGGALKAN merekasekecil mungkin. Agar gampang bagi dewa untuk bertransaksi dengan pelayan lain. Kenapa? Agar mereka mawas diri. Agar bisa terus meningkatkan diri. Agar, kalau dewa cinta sama mereka, cintanya memang sungguh-sungguh karena mereka itu bagus. Sehingga mau dirayu seperti apapun oleh pelayan lain, hati dewa tidak akan bergeming.
Terjemahan (bagi yang gak bisa bahasa dewa):
Saat saya kerja sama dengan client, saya akan membuatnya segampang mungkin bagi customer untuk complain dan meninggalkan saya. Agar saya totalitas dan sungguh2 memberikan yang terbaik buat customer. Agar level saya bisa selalu jauh di atas competitor. Sehingga customer benar2 cinta dengan apa yang dia dapat.
Balik ke bahasa dewa:
Pelayan dewa yang level bego (maaf), mereka gak perduli dengan effort dewa. Mereka malah sering berdebat dan mengajak dewa berantem. Hahhahaha.
Kalau sudah begitu, jelas dewa akan terbang ke tempat yang lain.
Ingat, buat gampang bagi para dewa untuk mampir dan meninggalkan anda.
Salam Dewa!
Copyright, Hendrik Ronald. Digunakan dengan izin. Hendrik Ronald adalah Trainer dan Coach Service Excellence. Untuk mendapatkan pelatihan dan artikel lainnya, silakan kunjungi www.HendrikRonald.com