League of Super Heroes
Dulu waktu saya masih muda, emosinya kadang masih meledak-ledak. Saya bahkan sampai lomba teriak dengan satpam saya di lobby (jangan ditiru). Dengan penuh emosi dia pun membalas teriakan saya. Seru sekali! Badan saya sampai gemetar saking emosinya. Suara sampai habis. Saya sudah putus asa dengan satpam yang satu ini. Sudah sekian bulan saya menahan perih & sakit. Rasanya saya akan bisa maju jauh lebih cepat kalau nggak ada makhluk yang satu itu. Akhirnya di hari tersebut berakhir sudah hubungan kami.
Memang betul, saya maju lebih cepat. Satu saja penyesalan saya, kenapa gak saya pecat lebih awal! Ternyata pribahasa lama itu betul, “Karena nila setitik, rusak susu sekolam.” Sekolam aja rusak, apalagi sebelanga!
Membangun budaya itu memang separoh mati. Ngumpulin susu sekolam juga separoh mati. Bayangkan, berapa ekor sapi yang harus ikut berpartisipasi! Namun merusaknya bisa secepat kilat. Begitu juga di perusahaan. Membangun budaya itu separoh mati. Merusaknya bisa sangat cepat.
Semua pemimpin hebat tau rahasia yang satu ini. Bahwa untuk membentuk tim yang hebat, butuh orang yang benar-benar tepat. Orang yang satu visi dengan sang pemimpin. Sehingga tidak terjadi ‘double standard’.
Pemimpinnya punya standard A, timnya punya standard B. Ini yang sering kali mengerem dan menghancurkan perusahaan. Bagi sang followerpun, dia akan senang mengikuti pemimpin yang satu visi dengan dia.
Untuk membayangkan simpelnya, coba bayangkan seperti ini. Ada tim yang terdiri dari Superman, Batman, Thor, Spiderman, Captain America, Hulk, lalu sebagai pelengkap dimasukkanlah Lex Luthor (musuhnya Superman) dan Darth Vader (musuh di Star Wars). Apa jadinya tim itu? Bisa menghasilkan apa tim seperti itu?
Nah, kembali ke topik. Bagaimana dengan orang yang suka mengeluh, “Pak, saya kok dapat staff yang asal-asalan yah? Yang melamar itu nggak ada yang bagus. Staff saya tidak ada inisiatif. Mereka sudah disuruh tapi tetap nggak mempan”
Ah… ketahuilah. Law of Attraction itu berlaku. Anda hanya akan menarik orang-orang yang mirip dengan anda. Jadi kalau timnya malas , tidak konsisten dan tidak punya inisiatif, artinya pemimpinnya….?
Kita tidak akan bisa memperbaiki tim sebelum memperbaiki diri sendiri. Majulah, berkembanglah, menerjanglah. Kumpulkanlah orang-orang yang juga mau maju dan menerjang. Singkirkanlah ‘nila’ anda dan bangunlah organisasi yang membuat orang-orang di dalamnya bangga!!
Bagi anda yang punya staff Dahsyat dan mencintai pemimpinnya, berbahagialah. Karena artinya anda memang sungguh Dahsyat!!
Salam Dahsyat Bagi Anda dan Tim Anda!!!
Anda boleh menggunakan artikel ini di newsletter, website atau publikasi, dengan syarat tetap melampirkan kalimat lengkap di bawah dengan link aktif ke website:
Copyright, Hendrik Ronald. Digunakan dengan izin. Hendrik Ronald adalah Trainer dan Coach Service Excellence. Untuk mendapatkan pelatihan dan artikel lainnya, silakan kunjungi www.HendrikRonald.com