I Love You, My Love!
Kalau ada seorang pria yang begitu mencintai seorang wanita, sehingga rela mati, itulah Romeo.
Tentu saja kalau ada seorang wanita yang juga ikut-ikutan mau mati demi pria yang dicintainya, itulah Juliet.
Walaupun matinya karena salah paham, gak masalah. Yang penting mereka taunya bahwa mereka mati untuk pasangannya masing-masing. Yang tau bahwa mereka salah paham kan cuma kita, sang penonton, hehhehehe.
—- SPOILER ALERT —-
Buat pembaca artikel yang belum tau kisah Romeo & Juliet, tenang saja. Itu wajar-wajar saja. Karena banyak juga yang belum baca atau nonton film-nya. Inti simpelnya, Juliet pura-pura mati dengan sebuah obat. Romeo mengira bahwa Juliet mati beneran. Â Romeo putus asa dan langsung bunuh diri. Begitu Juliet bangun, dia melihat Romeo sudah mati. Diapun ikutan bunuh diri. Kisah tragis ini memang Dahsyat!
—- SPOILER ALERT berakhir—-
Walaupun kisah Shakespeare ini terasa bombastis, percayalah… memang itu yang dirasakan pasangan yang sedang jatuh cinta. Ketika sedang falling in love, semua yang lain di luar fokus. Hanya ada 1 orang yang terlihat. Terserah deh, orang lain mau secakep apa. Tetap aja enggak kelihatan lagi.
Begitulah yang dirasakan customer yang sudah jatuh cinta sama kita. Orang lain sudah kelihatan ‘out of focus’, sudah ‘blur’ semuanya.
Jadi, perlakukanlah customer itu seperti lover. Mereka tidak selalu benar, tapi perlakukanlah seolah-olah mereka benar. Sama seperti suami yang sering mengalah buat istrinya atau sebaliknya. Sama seperti ibu yang mengalah pada anaknya atau sebaliknya.
Produk dan model bisnis bisa ditiru dengan gampang oleh pesaing, tapi tentu saja tidak demikian dengan cinta! Anda tidak bisa meniru cinta. Hehehehhe. Anda tidak bisa meniru cinta. Hehehehhe.
Apakah anda sudah cinta dengan customer? Karena kalau anda sudah tulus mencintai, baru customer akan cinta pada anda kan?
Salam Dahsyat!
Anda boleh menggunakan artikel ini di newsletter, website atau publikasi, dengan syarat tetap melampirkan kalimat lengkap di bawah dengan link aktif ke website:
Copyright, Hendrik Ronald. Digunakan dengan izin. Hendrik Ronald adalah Trainer dan Coach Service Excellence. Untuk mendapatkan pelatihan dan artikel lainnya, silakan kunjungi www.HendrikRonald.com